Jumat, 31 Oktober 2014

Seri Khotbah yang Hebat: Memaku Kesimpulan

By Daniel Ronda
Khotbah yang Hebat: Memaku Kesimpulan (19)
Untuk memuncaki khotbah maka pengkhotbah harus memberikan kesimpulan. Membuat kesimpulan khotbah itu gampang-gampang susah, karena kita berhadapan dengan puncak yang krusial namun tidak banyak waktu lagi yang dapat digunakan karena jemaat sudah secara mental tahu bahwa isi sudah dijelaskan. Maka kesimpulan itu harus dipersiapkan dengan sangat baik dan hati-hati. Ada pengkhotbah yang seringkali salah dalam membuat kesimpulan khotbah. Kesimpulan mereka seringkali jatuh kepada hanya informasi dan mengulangi garis besar yang disampaikan, di mana sekalipun itu boleh namun sebaiknya memiliki penekanan khusus dan bukan hanya pengulangan. Kesalahan lain yang seringkali dilakukan pengkhotbah adalah seringkali suara mulai melemah dan datar karena mungkin sudah kelelahan waktu menyampaikan isi khotbah yang menggebu-gebu. Maka dalam menyampaikan kesimpulan menjadi formalitas untuk mengakhiri karena suara mulai loyo. Akhirnya khotbah tidak “dipaku”di hati jemaat.

Seri Khotbah yang Hebat: Struktur Khotbah

Khotbah yang Hebat (18): Struktur Khotbah
Ada jemaat mengeluh bahwa dia tidak mengerti isi khotbah seorang hamba Tuhan? Mengapa itu seringkali terjadi? Bisa jadi karena memang khotbahnya tidak terstruktur dengan baik, di mana tidak jelas mana awal dan mana akhir. Atau karena memang tidak mampu menuturkan dengan baik apa yang merupakan amanat khotbah. Dengan kata lain ada masalah dalam bahasa penuturan yang tidak dapat dipahami. Lebih dari itu cara membangun argumen bukan hanya tidak jelas, tapi juga tidak teratur. Lalu bagaimana menyusun struktur khotbah dan bahasa penuturan yang baik? 

Jumat, 24 Oktober 2014

Panduan untuk Penulis Penelitian Makalah, Tesis, dan Disertasi

Panduan ini khusus untuk catatan kaki dan daftar pustaka
Daftar Pustaka: Contoh Kutipan
Contoh berikut menggambarkan kutipan menggunakan gaya catatan-daftar pustaka. Contoh catatan diikuti oleh versi singkat dari kutipan ke sumber yang sama. Untuk keterangan lebih lanjut dan lebih banyak contoh, lihat bagian 16 dan 17 dari Turabian. Untuk contoh kutipan sama menggunakan sistem penulis-tanggal, klik pada Author-Date tab di atas.
Buku
Satu penulis
1. Malcolm Gladwell, The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference (Boston: Little, Brown, 2000), 64–65.
2. Gladwell, Tipping Point, 71.
Gladwell, Malcolm. The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference. Boston: Little, Brown, 2000.

PERSYARATAN NASKAH UNTUK JURNAL JAFFRAY

By Redaksi Jurnal Jaffray @2014
1.  Naskah jurnal merupakan hasil penelitian, kajian analisis kristis di bidang teologi, Pendidikan Agama Kristen (PAK), eksposisi kitab suci, kajian pastoral di gereja, sekolah Kristen, dan Perguruan Tinggi Kristen.
2.  Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris sepanjang 4000 – 8000 kata, ditulis dalam Microsoft Word.
3.  Naskah terbagi dalam beberapa bagian. Terdapat judul (judul harus sederhana, singkat, dan informatif dengan huruf kapital seluruhnya dan panjang judul  terdiri atas maksimal 100 karakter).  Penulis, nama, dan institusi. Setiap judul bagian harus ditulis tebal. Sub bagian harus ditulis miring dan tebal.

Rabu, 22 Oktober 2014

Seri Khotbah yang Hebat: Pendahuluan yang Menentukan

Khotbah yang Hebat: “Pendahuluan yang Menentukan” (17)
Selain judul, pendahuluan khotbah harus dipersiapkan dengan baik karena pendahuluan ini menjadi penentu jemaat untuk melanjutkan untuk mendengar khotbah kita atau tidak. Ada beberapa pengkhotbah naik mimbar dengan cara yang tidak menarik seperti langsung mengajak hal-hal yang serius, di mana sehabis berdoa tanpa melihat ke jemaat langsung memulai khotbahnya dan menyebutkan judul khotbah. Apalagi jika pendahuluan tidak menyenangkan lalu dengan serius langsung masuk ke inti khotbah. Jemaat tentu belum siap kalau langsung serius setelah memuji Tuhan. Jadi sudah tidak zaman lagi langsung mengatakan bahwa: “Hari ini kita akan belajar dari kitab Kolose”, mengapa? Karena mereka tidak mengerti untuk apa saya harus belajar Kitab Kolose. Dalam konteks apa kok saya diajak belajar Kitab Kolose? Jika demikian elemen apa saja yang membuat pendahuluan menarik:

Selasa, 21 Oktober 2014

Sepuluh Alasan Mengapa Memilih STT Jaffray

 Sepuluh Alasan Mengapa Memilih STT Jaffray
        Dengan berjamurnya sekolah teologi di Indonesia dengan segala iming-imingnya, membuat calon mahasiswa yang terpanggil melayani menjadi bingung: mana sekolah teologi yang baik?
        Sebelum memutuskan mana yang akan dimasuki, berdoa terlebih dahulu. Sesudah itu pertimbangkan masuk STT Jaffray. Setidaknya ada 10 hal mengapa Anda patut memilih STT Jaffray:

Seri Khotbah yang Hebat: Judul, Seberapa Pentingkah?


By Daniel Ronda 
Khotbah yang Hebat: “Judul, Seberapa Pentingkah?” (16)
Saya sudah berkhotbah sejak tahun 1987, yang mana artinya sudah 27 tahun menyampaikan firman Tuhan. Juga saya sudah mengajar selama 7 tahun kelas Khotbah Naratif dan Khotbah Kontemporer dalam kelas-kelas pascasarjana. Namun satu hal yang masih menjadi kelemahan saya adalah bagaimana menyusun judul khotbah yang menarik. Memang saya masih perlu belajar menyusun judul yang atraktif. Ini biasa terjadi di mana banyak juga gereja yang mengundang saya khotbah sudah menyiapkan teks dan judul khotbah sehingga kita tidak perlu lagi menyiapkannya.
Pada sisi lain sering pengkhotbah menyepelekan kegunaan judul dalam khotbahnya, bahkan ada yang lupa menyebutkan apa judul khotbah yang hendak disampaikannya karena mungkin fokus membahas hal-hal lain dalam pendahuluan khotbah. Juga ada yang menunggu terlalu lama baru menyampaikan judul di mana mungkin ada basa-basi yang cukup panjang. Ini merupakan keterlambatan yang fatal, sehingga disarankan jangan terlalu lama menunggu sampai judul khotbah disebutkan. Judul sangat krusial dan memegang kunci dalam sebuah khotbah. Bahkan ada yang menggunakan judul khotbah untuk diumumkan di media internal gereja bahkan mungkin spanduk di luar gereja. Tujuannya tentu diharapkan orang atau jemaat akan penasaran untuk mengetahui isi dari judul yang diberikan. Jelas bahwa judul membuat orang bisa memutuskan untuk mendengar atau malah tidak tertarik mendengar isi khotbah selanjutnya. Itu sebabnya perlu bagi pengkhotbah menyiapkan waktu khusus untuk memikirkan judul khotbah yang baik dan menarik.

Seri Khotbah yang Hebat: Mengakhiri Khotbah

By Daniel Ronda
Khotbah yang Hebat: “Mengakhiri Khotbah (15)”
Bagaimana sebenarnya mengakhiri sebuah khotbah? Ada beberapa pengkhotbah melakukannya secara mendadak, di mana tiba-tiba dia menghentikan dengan mengajak jemaat berdoa. Menghentikan khotbah mendadak sama seperti mobil yang melaju dengan kencang dan tiba-tiba melakukan rem mendadak dan tiba-tiba berhenti. Sungguh tidak enak rasanya. Khotbah mendadak berhenti dikarenakan ada anggapan bahwa jemaat perlu kejutan sehingga mereka masih merindukan khotbah. Anggapan ini tidak benar, karena tetap tidak etis menghentikan khotbah yang sudah dibangun dengan amanat firman Tuhan lalu dihentikan tiba-tiba. Bila demikian bagaimana khotbah sebaiknya diakhiri?

Seri Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga

By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: “Khotbah yang Hebat: Cinta Segitiga (14)” – Mencintai apa yang dikerjakan adalah kunci sukses dalam melakukan sesuatu begitu kata orang bijak. Saya rasa ini juga berlaku dalam khotbah. Alangkah sedih saya mendengar ketika seseorang berkata bahwa berkhotbah itu membuat dia menjadi stres. Berkhotbah dianggap sesuatu beban yang begitu berat. Memang tidak ada tugas yang ringan, namun sayang jika khotbah menjadi suatu yang memberatkan. Tidak sedikit khotbah akhirnya jatuh kepada bentuk curhat dan cerita-cerita aktivitas keseharian sang pengkhotbah, khotbah menjadi tidak fokus kepada teks Firman Tuhan tapi kepada cerita-cerita keseharian yang tidak ada hubungan dengan teks. Khotbah menjadi ajang cerita hobi dan peristiwa-peristiwa yang muncul dalam kancah perpolitikan di Indonesia atau hobi main sepakbola dan seterusnya. Frustasi muncul di dalam jemaat yang merasa bahwa gembalanya tidak memberikan makanan rohani yang terbaik bagi mereka, sedangkan gembala frustasi karena tidak menyukai berdiri di mimbar menyampaikan firman Tuhan. Bagaimana membuat khotbah itu menjadi sesuatu yang membuat kita bersemanagat dalam menyiapkan dan menyampaikannya?

Jurnal Jaffray Volume 12, Tahun 2014

1. Diutus Untuk Menghasilkan Umat Yang Kudus: Ekposisi Yesaya 6:1-13

2. Pemimpin Sebagai Gembala
3. Sejarah Pendidikan Sekolah Kristen Gereja Toraja Suatu Kajian Historis Kritis Tentang Peran Gereja Toraja Melaksanakan Pendidikan Sekolah Kristen Dari Masa Zending Sampai Era Reformasi
4. Tinjauan Teologis tentang Mimpi Berdasarkan Kitab Kejadian 37:1-11 Dan Relevansinya Dalam Kehidupan Orang Percaya Masa Kini
5. The Implementation of Incarnational Mission Among The Bugis Using Cultural Approach
6. Makna Bait Allah Dalam 1 Korintus 3:16-17 Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya Masa Kini
7. Penyebab Krisis Identitas Waria
8. Baptisan Roh Kudus Berdasarkan Perjanjian Baru

Jurnal Jaffray Volume 11, Tahun 2013

Jurnal Jaffray Volume 10, Tahun 2012

Jurnal Jaffray Volume 9, Tahun 2011

Jurnal Jaffray Volume 8, Tahun 2010

  1. Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah Pada Jurnal Jaffray 
  2. Kepemimpinan Gembala: Suatu Kajian Filosofis Tentang Proses Integrasi Kepemimpinan Rohani Dan Sekuler 
  3. Pembinaan Kerohanian Gereja Bethel Tabernakel Dalam Konteks Kebudayaan Toraja 
  4. Analisa Faktor Penyebab Utama Kecenderungan Bunuh Diri Di Kalangan Remaja Yang Berusia 15-17 Tahun Di Makassar 
  5. Pengaruh Pemberian Persepuluhan Atas Kerohanian Gereja Sidang Jemaat Allah Jemaat Victorious Worship Family Makassar 
  6. Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Pribadi Remaja Atas Pemanfaatan Internet Di Kalangan Remaja Di SMU Advent Makassar

Jurnal Jaffray Volume 7, Tahun 2009

Jurnal Jaffray Volume 6, Tahun 2008

Jurnal Jaffray Volume 5, Tahun 2007

Jurnal Jaffray Volume 4, Tahun 2006

Jurnal Jaffray Volume 3, Tahun 2005

  1. Tantangan Dan Kesempatan Dalam Tugas Penggembalaan Gereja Di Era Post Modernisme
  2. Filsafat Ketuhanan Menurut Plato
  3. Konflik Dalam Pernikahan
  4. Pertumbuhan Karakter Kristen “Kepribadian Seorang Pelayan”
  5. Pendidikan Kristen Dalam Pelayanan Pengembalaan
  6. Peranan Pemuda Gereja Dalam Pembangunan Bangsa
  7. Peranan Paduan Suara Gereja Dalam Memperkukuh Spiritualitas Dan Memberi Konstribusi Bagi Ibadah Jemaat
  8. Integritas Diri Sebagai Karakter Pelayan Tuhan 

Jurnal Jaffray Volume 2, Tahun 2004

1. Gambar dan Rupa Allah
2. Allah Tritunggal
3. Bahasa Roh: Apa dan Bagaimana?
4. Gerakan Potensi Manusia: Injil Harga Diri atau .... ? 
5. Memasuki Millenium III Dengan Gaya Kepemimpinan Yesus (Gaya Kepemimpinan 2000 Tahun Lalu)
6. Visi Seorang Hamba Tuhan
7. Simbolisme Menurut Mircea Eliade
8. Eutanasia
9. Tokoh Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru 

Minggu, 12 Oktober 2014

Seri Khotbah yang Hebat: Panggilan Khotbah Mimbar Cukup?



By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: “Khotbah yang Hebat – Panggilan Khotbah Mimbar Cukup? (13)” – Panggilan berkhotbah adalah panggilan pemberitaan dan pengajaran di mana Tuhan memberikan karunia kepada kita, di mana kita dapat memintanya kepada Tuhan dan terus belejar mengembangkan diri dalam berkhotbah. Namun apakah cukup karunia mengajar (khotbah)? Ada gembala mengatakan bahwa dirinya punya karunia khotbah dan hanya itu panggilannya yaitu khusus khotbah di mimbar. Itu sebabnya tugas perkunjungan menjadi tugas staf penggembalaan lainnya. Benarkah? Sekalipun benar bahwa tugas menyiapkan khotbah itu berat, namun kita harus belajar seperti Yesus bagaimana Dia melayani. Tuhan kita bukan hanya datang ke dunia berkhotbah, namun supaya khotbah menjadi berkuasa dan hebat maka para pengkhotbah perlu meneladani Yesus di mana:

Seri Khotbah yang Hebat: Doa Seorang Pengkhotbah

By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: “Khotbah yang Hebat – Doa seorang Pengkhotbah (12)” – Khotbah bukan berdiri sebagai motivator yang menyemangati jemaat dengan kata-kata positif yang menguatkan. Ia adalah seorang hamba Tuhan yang menyampaikan maksud hati Tuhan kepada umatNya. Maka persiapannya bukan hanya persiapan menyiapkan eksposisi firman Tuhan dan menemukan amanat khotbah bagi umat Tuhan, tetapi juga perlu memiliki persiapan rohani. Kehidupan doa dan kedekatannya dengan Tuhan sangat menentukan dalam menyampaikan khotbah, karena doa dan meditasi terhadap firman Tuhan menjadikan firman Tuhan yang disampaikan akan penuh kuasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai pengkhotbah dalam kehidupan spiritualitasnya:

Seri Khotbah yang Hebat: Ibadah Khusus

By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: “Khotbah yang Hebat – Ibadah Khusus (11)” – Seringkali khotbah tidak hanya pada ibadah di gereja, tapi juga ada ibadah-ibadah khusus di rumah atau di tempat lain seperti ibadah syukuran, pernikahan, termasuk kematian. Bagaimana menyiapkan khotbah di tempat seperti ini di mana suasananya adalah lebih kepada perayaan atau sebaliknya kesedihan dan rata-rata tidak bawa Alkitab? Kalaupun ada smartphone yang berisi Alkitab, orang malas membukanya. Tentu suasananya berbeda dengan acara formal di ibadah Minggu. Ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan ketika berkhotbah untuk acara-acara yang bersifat khusus:

Kamis, 09 Oktober 2014

Seri Khotbah yang Hebat: Suara, Kontak Mata dan Kesalahan dalam Kotbah

By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: "Khotbah yang Hebat- Lagi Tentang Suara (7)" - Dalam catatan saya sebelumnya bahwa suara yang baik memang bergantung kepada alat (sound system) yang dipakai, tapi yang paling penting adalah kepribadian yang menarik. Kepribadian yang menarik didapat lewat kasih, kebaikan hati, toleransi, apresiasi, dan tidak mementingkan diri sendiri. Dengan kata lain itulah bahasa hati seorang pengkotbah yang membuat suaranya terdengar indah.
Namun suara tentu juga bicara hal-hal yang teknis. Maka ada beberapa rahasia penting yang perlu diketahui pengkhotbah tentang suaranya

Rabu, 08 Oktober 2014

Seri Khotbah yang Hebat: Penggunaan Film, Power Point dan Suara

Oleh Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: "Khotbah yang Hebat" (4) – Bagaimana dengan bantuan film pendek dalam khotbah, apakah boleh, haruskah dilakukan dan bagaimana menyisipkannya dalam khotbah? Sebelum menjawab ke pertanyaan ini tentunya kita harus memahami dulu perubahan masyarakat modern pada umumnya soal teknologi dan kaitannya dengan gaya berkomunikasi.

KUMPULAN CATATAN PENDEK TENTANG KHOTBAH YANG HEBAT


By Daniel Ronda
Catatan Pendek DR: "Khotbah yang Hebat" (1) – Sebagai seorang yang mengajar mata kuliah Khotbah atau Homiletika dalam kelas pascasarajana, saya yakin bahwa teknik berkotbah harus dikuasai oleh seorang pengkhotbah. Namun apakah inti pelajaran agar kita mampu berkhotbah secara baik bahkan hebat? Ada yang bertanya apakah rahasia menjadi pengkotbah yang hebat? Bisakah saya memelajarinya di kelas? Bila bisa, mengapa keluaran sekolah teologi tidak sama kemampuan kotbahnya?