Khotbah yang Hebat: “Topik tentang Keluarga dan Seks (25)”
Khotbah
tentang keluarga adalah suatu kewajiban bagi seorang pengkhotbah. Namun ada
pertanyaan yang diajukan kepada saya, bolehkah kita sebagai pengkhotbah
menceritakan masalah dalam keluarga kita sebagai ilustrasi? Atau ada juga yang
mengkhotbahkan masalah yang sensitif yaitu kehidupan seksnya. Bisakah kita
menceritakan bahwa sudah tidak melakukan hubungan suami istri karena salah satu
pasangan sakit, lalu kita ceritakan bahwa kita mengalami kemenangan dan tidak
tergoda walaupun sudah tidak melakukan hubungan pasutri cukup lama?
Pertanyaan
di atas adalah salah satu tantangan dalam mengkhotbahkan tema keluarga. Ada
beberapa tantangan lainnya: 1) Tantangan pertama adalah bagaimana jemaat
merasakan bahwa khotbah tentang keluarga berguna bagi semua jemaat, karena bisa
saja ada yang pernikahannya bahagia tapi tidak sedikit yang gagal dalam pernikahan.
Secara emosional mereka berpikir bahwa sang pengkhotbah sedang menyinggung
dirinya; 2) Tantangan kedua adalah bagaimana menceritakan keluarga kita tanpa
jemaat berpikir kita sedang membanggakan keluarga kita. Atau sebaliknya kita
mungkin menjadi rendah diri berkhotbah tentang keluarga karena baru menikah,
apalagi keluarga kita sedang mengalami berbagai proses tantangan.